Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah merilis Rapor Pendidikan Indonesia 2025 dengan indikator baru, seperti partisipasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Indeks Standar Pelayanan Minimal (SPM). Data ini kini dapat diakses publik untuk mendorong transparansi dan kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat.
1. Revitalisasi Infrastruktur Sekolah
Pemerintah meningkatkan bonus new member target renovasi sekolah dari sekitar 10 ribu menjadi lebih dari 13 ribu sekolah di tahun 2025. Anggaran yang disiapkan mencapai sekitar Rp17 triliun, dengan fokus pada pemerataan fasilitas di wilayah perkotaan maupun pedesaan.
2. Implementasi Permendikdasmen No. 13 Tahun 2025
Aturan baru ini menegaskan tidak ada kurikulum baru, melainkan sekolah dapat memilih menggunakan Kurikulum 2013 atau Kurikulum Merdeka. Mulai tahun ajaran 2025/2026, mata pelajaran coding dan kecerdasan buatan (AI) mulai diperkenalkan sejak kelas 5 SD hingga SMP.
3. Dukungan Anggaran dan Prioritas Pendidikan
Sebesar 22% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025 dialokasikan untuk sektor pendidikan. Persentase ini menjadi yang tertinggi dalam sejarah, menunjukkan keseriusan pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan melalui perbaikan infrastruktur, peningkatan kompetensi guru, dan penyediaan fasilitas belajar.
4. Kemajuan Transformasi Digital dan Inklusi
Diluncurkan portal digital terintegrasi bernama “Rumah Pendidikan” untuk memperkuat transformasi digital pendidikan. Pemerintah juga menjalankan program seperti ICTL 2025 dan berbagai seminar inovasi pembelajaran digital untuk mendukung pendidikan inklusif di seluruh wilayah Indonesia.
5. Isu Publik: Dana dan Protes Mahasiswa
Di tengah kemajuan, muncul protes mahasiswa terkait pemangkasan sebagian anggaran pendidikan yang dialihkan untuk program makan gratis massal. Meski bertujuan mengurangi angka stunting, kebijakan ini menuai perdebatan karena dikhawatirkan berdampak pada kualitas pendidikan tinggi.