Pendidikan di Korea Utara sangat berbeda dengan sistem pendidikan di banyak negara lain, terutama karena negara ini mengendalikan hampir setiap aspek kehidupan warganya, termasuk pendidikan. Pendidikan di slot server jepang Korea Utara tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk membekali siswa dengan pengetahuan akademis, tetapi juga berperan penting dalam membentuk pandangan ideologis dan kesetiaan terhadap negara dan pemimpin. Setiap aspek dari sistem pendidikan ini terpusat pada pembentukan “manusia Korea Utara yang sejati” yang setia kepada Partai Buruh dan ideologi Juche, yang diusung oleh pemimpin negara.
Sistem Pendidikan yang Terkontrol Ketat
Di Korea Utara, pendidikan dimulai sejak usia dini, dan hampir seluruhnya dikendalikan oleh negara. Setiap kegiatan pendidikan dilakukan dengan tujuan untuk mengajarkan nilai-nilai komunis dan mendidik generasi yang siap untuk mendukung rezim yang ada. Sekolah-sekolah di negara ini mematuhi kurikulum yang ketat yang mencakup mata pelajaran seperti ideologi Juche, sejarah partai, serta pendidikan militer yang dimulai sejak usia muda.
Baca juga:
5 Fakta Menarik tentang Pendidikan di Negara dengan Sistem Terkontrol
Meskipun terlihat seperti sistem pendidikan pada umumnya, ada banyak hal yang membedakan pendidikan di Korea Utara dengan negara lain. Salah satunya adalah penekanan pada nilai-nilai ideologis yang kuat yang diajarkan sejak dini.
Ciri Khas Pendidikan di Korea Utara
-
Pengajaran Ideologi Juche dan Kepemimpinan Keluarga Kim
Salah satu ciri utama pendidikan di Korea Utara adalah penekanan yang sangat kuat pada ideologi Juche, yang dikembangkan oleh Kim Il-sung, pendiri negara ini. Siswa diwajibkan untuk mempelajari sejarah keluarga Kim dan menghormati kepemimpinan mereka. Buku-buku yang mengagungkan tokoh-tokoh utama dalam sejarah Korea Utara, terutama Kim Il-sung, Kim Jong-il, dan Kim Jong-un, menjadi bahan ajar utama. -
Sistem Pendidikan yang Sangat Terstruktur
Pendidikan di Korea Utara memiliki struktur yang sangat teratur. Siswa biasanya mulai masuk sekolah pada usia 6 tahun dan menjalani pendidikan dasar selama 11 tahun. Setelah itu, mereka dapat melanjutkan ke pendidikan tinggi, yang terbatas pada universitas yang dikelola negara. Mereka yang berhasil menunjukkan loyalitas yang tinggi kepada pemerintah berpeluang untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri, tetapi ini adalah hak istimewa yang sangat terbatas. -
Pembelajaran Militer dan Pendidikan Jasmani
Pendidikan di Korea Utara juga mengintegrasikan pelatihan militer ke dalam kurikulumnya. Sejak usia muda, siswa dilatih untuk menjadi prajurit yang setia. Pendidikan jasmani juga sangat ditekankan, dengan tujuan mempersiapkan generasi muda untuk siap menghadapi segala kemungkinan perang atau ancaman eksternal. -
Pengawasan Ketat dan Kurikulum yang Dibatasi
Semua aspek pendidikan diawasi ketat oleh negara. Buku teks yang digunakan di sekolah hanya yang disetujui oleh pemerintah, dan segala bentuk penyimpangan ideologis dianggap sebagai ancaman terhadap stabilitas negara. Siswa juga diajarkan untuk mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari kolektif besar yang berfokus pada kepentingan negara, bukan sebagai individu dengan kebebasan berpikir.
Pendidikan di Korea Utara lebih dari sekadar proses pembelajaran akademis; ia merupakan alat untuk membentuk identitas dan loyalitas ideologis generasi muda kepada rezim yang berkuasa. Dengan penekanan pada ideologi Juche, sejarah keluarga Kim, dan pelatihan militer, pendidikan di Korea Utara menciptakan sistem yang sangat terkontrol dan terarah, di mana kebebasan berpikir dan kreativitas dibatasi demi tujuan negara. Sistem pendidikan ini merupakan cerminan dari cara negara tersebut mengendalikan masyarakatnya secara menyeluruh.